Perang Vietnam
Pemerintahan komunis atas Vietnam Utara ditolak oleh
Amerika Serikat (A.S.) atas kemiripannya terhadap Uni Soviet dan
Republik Rakyat Cina (
RRC).
Ketidaksetujuan dengan segera muncul atas ide pemilihan umum dan
reunifikasi (Vietnam Utara dan Selatan), dan A.S. mulai meningkatkan
kontribusi penasihat militer, bahkan
Soviet menyuplai tentara dan persenjataan untuk memperkuat militer komunis. Serangan kontroversial atas kapal A.S. di
Teluk Tonkin
memicu serangan militer A.S. terhadap instalasi milter Vietnam Utara
dan penempatan lebih dari 500.000 tentara di Vietnam Selatan. Pasukan
A.S. dengan segera dibingungkan oleh sebuah perang gerilya yang buruk
dengan
Viet Cong,
milisi komunis Vietnam Selatan. Pasukan Vietnam Utara gagal dalam usaha
penyerbuan terhadap Selatan pada 1968 Tet Offensive dan perang dengan
segera menyebar ke negara tetangga Laos dan Kamboja. Dengan korban yang
menggunung, A.S. mulai memindahkan tugas perjuangan ke militer Vietnam
Selatan dalam proses yang dikenal sebagai Vietnamisasi. Usaha tersebut
membuahkan hasil yang campur aduk, tetapi dengan dukungan A.S., Vietnam
Selatan mampu bertahan. Perjanjian Damai Paris (
Paris Peace Accords)
pada 27 Januari 1973 mengakui kekuasaan tertinggi kedua belah pihak. Di
bawah perjanjian, seluruh pasukan perang Amerika ditarik pada 29 Maret
1973. Pertempuran kecil tetap berlanjut, tetapi semua pertempuran besar
telah berakhir hingga sekali lagi, Utara menginvasi dan menundukkan
Selatan pada 30 April 1975. Vietnam Selatan dengan singkat menjadi
Republik Vietnam Selatan, sebuah negara boneka di bawah kekuasaan
militer oleh Vietnam Utara, sebelum secara resmi disatukan dengan Utara
di bawah pemerintahan
Komunis sebagai
Republik Sosialis Vietnam pada 2 July 1976.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar